Senin, 25 Juli 2016

Harapan Dunia Baru

Sesungguhnya Dunia saat ini menanti dan membutuhkan pemimpin yang adil. Cahaya itu walau dipandang  jauh namun kita perlu keyakinan dengan bukti-bukti yang ada menunjukkan rasa optimisme. Bangsa kuat adalah yang mampu menjawab tantangan zaman.

Selasa, 27 Januari 2015

Sejarah Paling Penting



Kita sekarang bersama sirah (sejarah/perjalanan hidup) paling penting yang tidak hanya bagi kaum muslimin bahkan untuk seluruh penduduk bumi. Seorang lelaki ciptaan Allah SWT paling agung dari Nabi Adam AS hingga manusia terakhir. Manusia itu mempunyai kelebihan disuatu bidang dan tidak dibidang yang lain, akan tetapi-Subhanallah-lelaki ini menonjol dalam semua bidang dan mengalahkan yang lain,dari segi ibadahnya, pergaulannya,  keberaniannya, kedermawanannya, sopan-santunnya,  kezuhudannya, kebijaksanannya, kecerdasannya, ketawadlu’annya, .... inilah sirah manusia yang Allah SWT nyatakan padanya :
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
 “ Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi-pekerti yang luhur.” (QS. Al Qalam 4)
Allah SWT juga  bersumpah dengan kehidupannya :
لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ            
“Demi umurmu sesungguhnya mereka terombang ambing dalam kemabukan (kesesatan).”  (QS. Al Hijr  72)
Sirah lelaki yang Allah hanya berikan hak  syafaat padanya , bukan kepada Nabi-nabi yang lain, hingga para pengikut mereka yang beriman datang memerlukan syafaat beliau.
Betapa pentingnya  sirah Nabi, kita tidak masuk surga kecuali berada dibelakangnya,  minum  dari telaga kautsarnya. Sirah dan jalan hidupnya ini untuk  keselamatan hidup dunia dan akhirat, jika kita masabodoh dan lalai  maka kita akan rugi dan menderita.
Kita dihadapan sirah Rasulullah SAW, dimana Allah SWT jadikan beliau penghapus kekufuran, manusia pertama yang dibangkitkan di hari Kiamat, pembawa panji kemulyaan, menepati kedudukan terpuji , shalawat dan salam pada Baginda.
sirah lelaki yang dibukakan pintu langit untuk ditembusnya sampai tingkatan paling atas, saat Rasulullah  SAW naik bersama Jibril dalam peristiwa mi’raj, diketuklah pintu, maka penjaga langit bertanya : “Siapa”, dijawab “Jibril” , kemudian penjaga bertanya “Siapa orang bersamamu ?”,  Jibril menjawab : “ Muhammad” , Penjaga bertanya lagi : “Apakah dia diizinkan?” Jibril menjawab : “Ya.” Maka dibukalah pintu, Rasulullah memasuki tempat yang belum pernah dimasuki manusia sebelumnya, beliau dalam kondisi hidup utuh (bersama jiwa dan raga). Ya , bukan hanya beliau menempati kedudukan tertinggi manusia tetapi juga tempat yang tak bisa dilalui malaikat mulia sekalipun, yakni jibril AS. Lelaki yang melihat surga dan neraka dengan mata yang nyata bukan hanya dengan akal saja.
Karena itu, kita tidak menyandingkan lelaki ini dengan tokoh-tokoh seperti : Budha, Konghucu, Hitler, Lenin, Stalin dan lain-lain sebagaimana penulis  buku “ 100 tokoh paling berpengaruh di dunia,” sekalipun beliau ditempatkan pada posisi teratas.  Tetapi anehnya  Anda menjumpai  banyak orang yang suka dengan kitab tersebut.
Sesungguhnya kedudukan lelaki ini  layak apabila disandingkan dengan para Anbiya alaihimussalam, berada dalam tingkatan lebih tinggi dari  Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi-nabi Allah yang lain. Juga kedudukannya begitu tinggi   hingga disandingkan dengan seluruh  malaikat, seperti  malaikat pengatur rezeki, malaikat penjaga laut, malaikat penjaga gunung, malaikat pemikul Arsy bahkan dengan Jibril Alaihissalam.  Jibril tatkala perjalanan ke Sidratul Muntaha tidak bisa mendahuluinya. Berkata  Jibril kepada Rasulullah  “ Jika aku  mendahului engkau maju selangkah niscaya aku akan terbakar.”    Allah tempatkan Rasulullah berada di depan untuk bertemu dengan-Nya  Azza wa Jalla.
Bukti agungnya lelaki ini kemudian menjadi sebutan abadi ,  sehingga mengharuskan  kita serius mencermati detik demi detik  dari semua episode perjalanan hidupnya  sholallahu alaihi wa sallam.
Kondisi Umat Saat ini
Saudaraku, ikhwah fillah, mempelajari sirah sangat penting disepanjang zaman, terlebih lagi pada zaman dimana dunia islam ibarat bangunan besar  yang sedang terkoyak, runtuh dan terjajah. Apakah ini bukan musibah yang paling menyedikan?
Betapa kita mendapati perbedaan yang jauh antara apa yang Allah sifatkan tentang umat islam ini dalam Kitab-Nya yang mulia  dengan kenyataan sekarang.  Allah berfirman :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
 “ Kalian adalah umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah yang mungkar dan kalian beriman kepada Allah.” (QS. Ali Imron 110)
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا
“ Dan demikianlah Kami jadikan kalian umat yang adil dan pilihan untuk menjadi  saksi bagi manusia dan Rasul menjadi saksi bagi kalian.” (QS. Al Baqarah 143)
Keterbelakangan melanda diberbagai medan,  dibidang militer dan perlengkapan perang  umumnya tertinggal, bahkan seperti ada perintah untuk menghancurkan sendiri senjata tertentu "demi keamanan dunia", episode ini tidak ada dalam sejarah mereka sebelumnya.  Sedang  muslim  berangan-angan adakah aturan pembatasan untuk Israel . Amerika, perancis , inggris, korea dan lain-lain tetap berlomba-lomba mengembangkannya.
Dibidang ekonomi  keterpurukan ini mengherankan, bukankah dunia Islam memiliki alam yang sangat luas, terkandung di dalamnya minyak bumi, pertambangan,  bahan kimiawi , bahan baku segala kebutuhan yang melimpah, belum lagi kekayaan laut yang begitu besar?
Dibidang ilmu pengetahuan tertnggal jauh, dengan ukuran kalau Negara muslim ingin seperti mereka dibutuhkan ratusan tahun,bukan satuan atau puluhan.
Masalah persatuan, Anda jumpai setiap dua Negara muslim bertetanggaan pasti mempunyai persoalan persengketaan perbatasan. Mereka tidak sadar dan cenderung berpecah belah .
Hingga persoalan moral dan tingkah laku sudah banyak pergeseran meniru budaya asing. Selalu kita ingatkan bahwa peradaban itu  tidak terletak pada materi saja, atau kekuatan persenjataan, tapi peradaban hebat adalah yang utuh satu dengan yang lain saling terkait. Dan paling penting adalah persoalan moral atau akhlak.
Namun perhatikanlah, akhlak dan kebiasaan di negeri-negeri Islam,  misalnya bagaimana pemandangan  masyarakat di lingkungan mereka?  seperti apa prilaku pekerja terutama pegawai pemerintahan? Berapa banyak praktek suap? Seperti apa keadaan hiburan mereka : Sinetron dan film,  tampilan di panggung, nyanyian-nyanyian  yang melenakan, gambar dan papan reklame di jalan-jalan?   Tidak terkecuali imbasnya sampai ke pusat  ilmu yaitu universitas dan sekolah,  kita tidak membayangkan ada pemandangan di sana  seperti  tempat hiburan (pergaulan muda-mudi). Padahal itulah tempat harapan  semua  yang seharusnya dijaga  karena dari sana   kemajuan umat bermula.
Proyek pembinaan umat dan Jalan Kemenangan
Dengan yakin sepenuhnya bahwa Al-Qur’an adalah benar dan tidak ada kebatilan disana,  Firman Allah :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ                             
“ Kalian adalah umat terbaik dikeluarkan untuk manusia.” (QS. Ali Imron 110)

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا                                 
“Dan demikianlah Kami jadikan kalian umat yang adil dan pilihan.” (QS. Al Baqoroh 143)
Apabila yang ditetapkan Al-Qur’an adalah kebenaran,   maka kelemahan dan kekurangan itu karena tidak mejalankan dengan sepenuhnya ajaran al Qur’an juga bimbingan Nabi-Nya, sehingga terjadilah sesuatu yang menimpa kita saat ini.
Mari jauhi perbuatan sia-sia, mari  membangun  dan merangkai kembali bangunan besar umat setelah sekian lama terlepas. Ini cita-cita besar namun kita harus yakin akan masa depan, Demi Allah !  umat baru yang meniti jalan-Nya ‘kan bangkit,   janji Allah SWT dalam  Firman -Nya :

إِنَّا لَنَنصُرُ رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ يَقُومُ الأَشْهَادُ  
“ Sesungguhnya Kami benar-benar  menolong Rasul-rasul Kami dan orang-orang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi.” (QS. Ghafir 51)
Ya, bukan saja pertolongan di hari kiamat tetapi juga dalam kehidupan dunia.
Rasulullah SAW bersabda :
إن الله زوى لي الأرض مشارقها ومغاربها، وإن ملك أمتي سيبلغ ما زوي لي منها 
 “ Sesungguhnya Allah memperlihatkan rentangan bumi padaku timur dan baratnya, dan sesunnguhnya kekuasaan umatku seluas yang dperlihatkan kepadaku itu.”
 Timur dan Barat milik muslim, ini janji  dari Maha Raja (Rajanya para raja) , Allah SWT atas lisan orang yang paling jujur dan yakin, Muhammad shalallahu alaihi wassalaam.
 Agar umat terbangun ada ada syarat :
 Pertama, kita memerlukan keyakinan seperti para sahabat Radliyallahu anhum ajma’in.
 Contoh nyata dalam hal ini adalah peristiwa dalam perang ahzab, Rasulullah dan kaum muslimin serta penduduk madinah dikepung oleh pasukan yang jumlahnya luar biasa dan tidak terbayangkan  di  zaman itu , 10.000 orang pasukan,  karena sebelumnya belum pernah ada pasukan sebanyak itu  bersatu di jazirah Arabia.
Rasulullah bersama kaum muslimin dalam kondisi sangat sulit dan kekurangan logistik, ada batu besar yang menghambat penggalian parit para sahabat menyerah tidak sanggup membelahnya, maka Rasulullah maju untuk membelahnya.
Saat pukulan pertama dari tangan beliau yang mulia, Bersada Nabi : Allahu Akbar! Aku diberi kunci-kunci  Syam. Demi Allah, aku benar-benar melihat istana Al Hamraa sekarang. 
Pukulan kedua,  Rasul bersabda : Allahu Akbar! Aku diberi kunci-kunci Persia. Demi Allah saat ini kulihat istana Madain yang berwarna putih.
Pukulan ketiga,  saat itulah batu tersebut hancur. Rasul bersabda : Allahu Akbar! Aku diberi kunci-kunci Yaman. kulihat istana Shan’a dari tempatku ini sekarang.
Bagaimakah respon sahabat dan orang-orang disaat mendengar kabar gembira dari Rasulullah tersebut dalam kondisi genting , sulit dan serba kekurangan itu? Orang-orang  beriman cukup berkata seperti  yang Allah kisahkan dalam Al-Qur’an :

وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الأَحْزَابَ قَالُوا هَذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
 “Dan tatkala orang-orang  beriman melihat pasukan ahzab mereka berkata, “inilah apa yang dijanjikanAllah dan Rasul-Nya kepada kita, dan benarlah Allah dan Rasul-Nya,” dan tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan penerimaan.” (QS. Al Ahzab : 22)
 Dalam kesempitan yang luar biasa itu tahulah mereka bahwa pertolongan Allah SWT itu dekat, karena pertolongan Allah SWT datang setelah melalui ujian berat.
Akan tetapi orang-orang munafik ketika melihat perbedaan jauh antara keadaan kaum muslimin yang terkepung di Madinah dan pasukan sekutu, mereka berkata sebagaiman dikisahkan Allah dalam Al Qur’an :

                                    وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُورًا

“Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan yang berpenyakit dalam hatinya mengatakan,”Allah dan Rasul –Nya tidak menjajikan kecuali  tipudaya.” (QS. Al Ahzab : 12)
 Demikian perkataan orang munafik menunjukkan sikap mereka setelah melihat pemandangan   yang sangat tidak berimbang antara kondisi orang beriman dan kaum kafir, mereka tidak memperhitungkan kekuatan Allah SWT,  disaat mereka tidak percaya  maka orang beriman yakin betul dengan kehendak Allah SWT dan kekuatan-Nya. Dalam kondisi sangat sulit dan mencekam mukmin mengetahui bahwasannya kemenangan itu dekat.
 Kedua, apa yang akan anda berikan?
 Kesempatan  selalu terbuka dalam membangun umat agar kembali  menjadi yang terbaik. ini adalah kewajiban. Allah sifatkan umat ini :
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ
“kalian adalah umat yang terbaik dikeluarkan untuk manusia.” (QS.Ali Imran : 110)
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
“Tiap-tiap diri bertanggung-jawab atas apa yang  telah diperbuatnya.” (QS. Al Mudatstsir : 38)
وَلا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
“dan seorang yang berdosa tidak akan memikul  dosa orang lain.” (QS. Al An’am : 164)
 Seandainya semua manusia sekarang tidak mampu memikul tanggung-jawab ini maka Allah akan tetap menghisab upaya kita di pengadilan nanti.
Kita menghendaki  dalam membangun umat diatas jalan dan metode seperti Rasulallah.
karena ada sekumpulan orang atau bangsa  dalam membangun mengambil jalan lain misalnya sosialisme, mereka mengira dapat mengambil manfaat dan terus memakainya, padahal terbukti gagal dan Negara dengan faham ini telah bubar (Uni Soviet).
Ada juga yang menambil metode kapitalisme.
Ada  yang mengambil hukum dari perancis,  inggris, dan Itali.
Demikianlah bencana ini melanda Timur dan Barat menimbulkan banyak perselisihan, pertengkaran dan dendam. Akibat mengambil bermacam-macam metode bid'ah. Dalam kondisi ini carut marut ini kita mau kemana?
Dengarlah nasehat Rasulullah SAW, dalam riwayat sahabat Al Irbad bin Sariyah RA berkata :  ”Rasulullah menasehati kami dengan jelas, menyentuh hati, membuat air mata bercucuran,  kami berkata : “ Ya Rasulallah seakan-akan ini nasehat perpisahan.  Berilah kami wasiat! Nabi bersabda : aku wasiatkan kalian agar bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat kepada pemimpin meskipun dia dari hamba, karena kalian akan mengalami  banyak sekali perselisihan.”  Inilah kenyataan dan problem kita sekarang karena mengambil cara hidup Timur dan Barat. Lanjut sabda Nabi : ” wajib bagi kalian mengambil sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin al-mahdiyyin, gigitlah ia dengan gigi geraham kalian dan awaslah kalian dari perkara-perkara baru karena sesungguhnya bid’ah itu sesat .”

Mempelajari sirah Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur  rasyidin al mahdiyyin, merupakan keharusan bagi  yang menghendaki petunjuk  jalan yang benar  dalam membangun umat Islam. Tidak akan terealisasi  bila untuk tujuan itu  menggunakan  metode yang lain.
Dalam tulisan sirah ini pembahasannya  terutama sejak diutusnya Rasulullah hingga wafat karena  dari sini kita ingin meneladani Rasulullah dalam membangun umat.
Tidak ada manusia yang terekam hidupnya secara detail seperti beliau SAW.
Diantara  hikmah terpenting Rasulullah mempunyai lebih dari satu isteri  adalah untuk menampilkan kepribadian intern rumah tangga beliau yang tidak disaksikan  orang  selain mereka. Karenanya hidup rasulullah jelas, gamblang dan detail. Beliau adalah qudwah (panutan) menyeluruh dan tidak ada nabi lagi sampai  hari kiamat setelah beliau.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya  t elah ada (pada diri) Rasulullah  suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap ( rahmat)  Allah dan hari akhir serta  banyak mengingat Allah” (Al Ahzab : 21)
 Semua gerak dan sikap kita ingin mengikuti Rasulullah, mengikuti marah dan ridhonya, sedih dan bahagianya, bagaimana menyelesaikan masalah, beliau bersikap menerima kitapun harus menerima dan apabila beliau marah kitapun harus marah.
 Berbagai  macam peristiwa dalam kehidupan Nabi SAW.
Betapa kondisi pelik  sering dijumpai dalam sirah Nabi tapi itulah kisah  yang  mengagumkan.
Nabi mengalami pengusiran, ancaman dan  penganiayaan, seperti peristiwa hijrah,  Rasulullah SAW bersama  Abu Bakar meninggalkan penduduk makkah sebagai pelarian . Orang yang paling dicari saat itu adalah Rasulullah kemudian Abu Bakar.  Akhirnya keduanya sampai ke Madinah munawwaroh setelah melewati hari-hari persembunyiannya.
Kisah hidup lelaki agung ini juga menceritakan seorang  penguasa di bumi, mengirim surat kepada semua pembesar  dunia… Dari Muhammad SAW kepada Kisra agung Persia…Dari Muhammad SAW kepada Kaisar agung Romawi…kepada Muqaiqis pembesar Mesir…
Terdapat perbedaan besar antara kehidupan Nabi Muhammad SAW dengan tokoh lain. Suatu saat anda menemukan Beliau berdamai dengan suatu kaum saat lain berperang dengannya. Pernah Beliau dalam kondisi tak punya apa-apa hingga menyertakan dua batu dalam ikat pinggagngnya karena menahan lapar atau dapur beliau tidak ada api selama tiga kali purnama. Kemudian Anda menjumpai dalam sirah ini menjadi orang paling kaya, harta benda terus berdatangan dari segenap penjuru Arabia, jadilah orang paling dermawan dengan banyak sekali  infak fi sabilillah. Memberikan  seratus onta kepada seseorang, bertemu orang yang lain diberi juga seratus onta, ada yang diberi lebih dari seratus onta ada yang kurang dari itu. Ini sungguh mengangumkan.
Inilah pribadi yang berinteraksi dengan orang musyrik, yahudi, nasrani, munafikin dan mukminin. Anda menjumpai banyak peristiwa dan peperangan kadang menang dan kadang kalah.
Inilah kesatuan paket kehidupan Rasulullah SAW.

Ketiga, disana ada generasi yang sangat menawan hidup bersama Rasulullah SAW, melahirkan prestasi  luar biasa, untuk mengisahkannya memerlukan berpuluh-puluh  jilid buku. Manusia-manusia yang selalu siap dan setia  mengelilingi  Lelaki Agung memancarkan berjuta makna meluas bagai hamparan samudera.
Adapun manusia-manusia yang tidak punya nilai hanya melahirkan kesempitan yang menimpa mereka.
Mereka sahabat setia  memulai langkah demi langkah, bergerak penuh semangat, berfikir serius, berdiskusi . musyawarah, mengatur strategi  dengan ilmu dan kecerdasan.
Setiap sahabat mempunyai  kisah yang besar berkenaan dengan dirinya. Kisah Abu bakar bersama Rasulullah direkam memerlukan puluhan jilid buku, begitu juga Umar, Utsman, Ali, Aisyah, Hafsah, shofiyah dan segenap sahabat Muhajirin dan Anshor. Ribuan buku telah bercerita tentang mereka dan termasuk bagian dari sirah Rasulullah SAW.
Keempat, Sirah adalah kumpulan kejadian terbesar. Setiap kejadian besar tentu memerlukan studi, pembahasan, analisa dan keterangan. dan kehidupan Rasulullah semuanya perjuangan nyata bukan fiksi.
Tahun 2 H perang fenomenal yaitu Badr.
Tahun 3 H perang Uhud dan Bani Qainuqa'.
Tahun 4 H peristiwa Bani Nadhir.
Tahun 5 H perang  Ahzab, Bani Quraidhah dan Bani Musthaliq. dan seterusnya.
Demikianlah, masing-masing peristiwa memerlukan studi dan pembahasan yang luas.
Pilar-pilar  Sirah Nabawiyah
Sirah itu selalu terasa baru tidak berlalu.  Sampai kini kita saksikan para ahli dan penulis sirah selalu bermunculan membawa nuansa baru padahal sebelumnya sudah banyak penulisan bersumber dari kehidupan Nabi ini. Itu karena mereka menemukan sesuatu yang baru.
Tujuan utama kita mencurahkan pikiran disini  untuk mendapatkan bekal dalam membangun umat Islam. Dalam mengkaji sirah bersama kaidah-kaidah yang nantinya faham bahwa setiap peristiwa ada  manfaat besar dan mengandung arti yang dalam.
Ada empat kadah dalam hal ini :  
1. Sesungguhnya sunnah adalah sumber kedua dalam perundangan agama Islam.
Dasar pertama adalah Al-Qur’anul Karim dan kedua adalah As Sunnah. As Sunnah adalah ucapan, perbuatan  dan ketetapan Rasulullah SAW. Yang dimaksud ketetapan adalah perbuatan sahabat yang disetujui dan dibiarkan Nabi atau dibetulkan oleh Nabi maka itu termasuk Sunnah. Mustahil mengenal sunnah tanpa mempelajari kehidupan Nabi.
sumber-sumber perundangan lain masih dipersilisihkan ulama mengenai urutannya yaitu : al Ijma’, al Qiyas, al Istihsan,  al Mashalih Al Mursalah, al Istishhab, al ‘Urf dan lain-lain.
Tujuan utama As-Sunnah adalah sebagai Tasyri’ (Peraturan) Islami. Demikian As Sirah (sejarah hidup Nabi) termasuk bagian darinya untuk memahami sunnah. Firman Allah :

وَأَنزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ

“Dan Kami turunkan kepadamu al Qur’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah dirunkan kepada mereka” (QS. An Nahl : 44)

Tanpa sejarah Nabi (sirah), tanpa as sunnah  mana mungkin bisa memahami al Qur’anul  Karim.
Ketika  kita menelaah  kisah kidupan Rasulullah SAW  maka kita  berada dalam urusan  tasyri’ (ketentuan) dinul  Islam bagi kehidupan kaum muslimin, karena kita belajar bagaimana dulu agama ini dipraktekkan.  Baca sirah tidak   bermaksud supaya kita senang dan terhibur atau membaca tokoh paling hebat saja. Tetapi, Inilah agamamu, ini urusan kamu akan dihadapkan  kepada Allah SWT dan menanyakan bagaimana antara kamu dan sirah itu. Jika Anda faham sejarah Nabi dalam bentuk yang benar dan menerapkannya, Anda berjumpa dengan Allah denan wajah yang bahagia  karena berbuat yang sesuai .
Selanjutnya saya ingatkan tentang munculnya orang  dari kaum muslimin yang  meragukan sirah nabawiyah dan menganggap cukup hanya dengan Al-Qur’anul Karim. Rasulullah SAW telah mengabarkan kepada kita akan golongan ini, Sabda Beliau :

"Hampir ada seorang laki-laki diantaramu yang bersandar di atas tempat tidurnya yang dihiasi, disampaikan kepadanya sebuah hadits dariku, lalu dia akan berkata: “Diantara kami dan kamu ada kitab Allah.  Apa yang kita dapati di dalamnya perkara yang halal, maka kita menghalalkannya. Dan apa yang kita dapati di dalamnya perkara yang haram, maka kita mengharamkannya!”
Ingatlah, sesungguhnya apa yang diharamkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam  seperti apa yang diharamkan oleh Allah". [HR Ibnu Majah, no. 12, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani].
kita juga berkata kepada mereka : Dengarkanlah Firman Allah dalam Al Qur’anul karim yang kamu percaya padanya :

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ        
    
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, maka sesungguhnya ia telah mentaati Allah.”(QS. An Nisa 80)

فَلا وَرَبِّكَ لا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لا يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Maka demi Tuhanmu mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu (ya Muhammad) hakim dalam perkara  yang mereka perselisihkan kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam diri mereka terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An Nisa 65)

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا         

“Dan apa yang Rasul berikan padamu maka terimalah dan apa yang dilarangnya maka tinggalkanlah.” (QS. Al Hasyr 7)

Para Sahabat Radhiyallahu Anhum tidak memisahkan Qur’an dan Sunnah. Adapun jika ada  seseorang   tidak beriman kepada Al-Quran  dan perintah-perintahnya maka tidak lagi berbicara dengannya karena hubungan  sudah terputus.
Maka setiap peristiwa dalm sirah rasul SAW telah menjadi urusan tasyri’ (aturan /perundangan) hingga itu termasuk bagian dari dien, tidak bisa tidak Anda harus ikuti dan menerapkannya, jika Anda tidak menerapkan maka tersesat jauh, kemudian dikatakan pada Anda : Rugi danCelaka!

Rasulullah SAW adalah penyampai kata-kata Allah SWT.

وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى * إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى

“Dan tidaklah apa diucapkannya  itu (Al Qur”an) menurut keinginannya. tidak lain (Al Qur”an itu) adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.”           (QS. An Najm 3 - 4)

Dalam timbangan ini maka wajib mengambil hadits Rasulullah SAW dan hubungannya adalah mengambil sirah Beliau SAW. Sirah adalah contoh  praktek langsung yang Allah SWT gariskan bagi hamb-Nya untuk dicontoh dan diikuti. Maka sirah adalah cara bagaimana melaksanakannya atau aplikasi di lapangan. Tanpa sirah  kita tersesat jalan.
Jika Rasulullah menetapkan suatu perbuatan apapun, maka itulah yang dikehendaki Allah SWT agar kita ikuti hingga amalan Nawafil (sunnah) sekalipun. Ini bukan amalan (produk) Rasulullah SAW.  Ada yang beranggapan Allah SWT mewajibkan kita shalat dhuhur empat rakaat lalu Nabi SAW berijtihad untuk menambah empat rakaat sebelumnya dan empat rakaat sesudahnya. Sungguh persoalannya tidak demikian, Allah SWT mensyariatkan untuk amalan fara’id ada rawatib, sebelumnya maupun sesudahnya. Dia yang menentukan fardhu dan nawafilnya. Akhir semua perkara itu kembali kepada Allah SWT.

2. Diperlukan perhatian serius dan sungguh-sungguh.
Kita tidak hanya ingin tahu sebuah kepribadian  namun Beliau utusan Rabb (Tuhan) semesta alam. Dan sebaik-baik Rasul dan Nabi. Memahami kronologi interaksi dengan wahyu Rabbul ‘Alamin.

3. Mencintai Rasulullah SAW.
Jika tidak muncul kecintaan menunjukkan ada masalah dengan keimanan. Sabda Rasul :

لا يؤمن أحدكم حتى يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما

“Tidak beriman diantara kalian hingga menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintai dari selainnya”

لا يؤمن العبد حتى أكون أحب إليه من أهله وماله والناس أجمعين

“Tidak beriman seorang hamba hingga menjadikan aku lebih dicintai olehnya dari keluarganya, hartanya dan semua manusia.”

Kita ingat dialog antara Rasulullah dan Umar bin Khatthab. Umar berkata : “Ya Rasulallah, sungguh engkau lebih kucintai dari apapun kecuali diriku” sabda Rasul : “Demi yang jiwaku ada digenggamanNya, hingga aku lebih kamu cintai dari dirimu sendiri” Berkata Umar : “sekarang Demi Allah, Ya Rasul engkau lebih aku cintai dari diriku sendiri” Rasu bersabda : “Sekarang (baru benar) Ya Umar” maksudnya itulah iman yang sepenuhnya. Iman yang sebenarnya kepada Allah adalah dengan mencintai dan mengikutinya. Firman Allah :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

‘Katakan  (Muhammad):  Jika kamu mencintai  Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu  dan mengampuni dosa-dosamu  dan Allah Maha pengampun, Maha penyayang. “ (QS. Ali Imran 31)

Jadi  mempelajai sirah ini -Insya Allah -atas dasar cinta kepada Rasulullah SAW.
Masalah Cinta Rasul menjadi  poros  iman seseorang, mengenal  sekedarnya tidak akan menimbulkan kecintaan yang dalam, dibutuhkan pengenalan sedetail-detailnya, menyingkap yang terkandung dalam kepribadian besar akan melahirkan cinta dalam hati. Nurani yang bersih jika membaca atau mendengar kepribadian dan kehidupan Rasulullah akan menumbuhkan kecintaan, setiap pengenalannya bertambah bertambah pula kecintaannya dan setiap bertambahnya cinta meninggi pula imannya. Inilah gapain paling penting dalam hidup mukmin.
Bacalah setiap peristiwa dalam sirah, terangilah jalan hidupmu dengan sirah Nabi SAW sejak kelahiran hingga wafat Beliau. Bacalah keseluruhan bagaimana muamalah Beliau dengan keluarga bersama isteri dan anak,  berinteraksi dengan sahabat dan menyikapi musuh.
Bacalah perjuangannya, peperangan yang dipimpin Beliau, sedekahnya, amanhanya, keberaniannya, keperkasaannya, ibadahnya, keputusannya, manuvernya, perjanjian-perjanjiannya semisal : Hudaibiyah.
Bacalah perjalanan hijrah, Perang Badr, Perang Uhud, Fathu Makkah dan semua sikap Beliau akan menambah cinta yang dalam.
Allah SWT jelaskan  keberadaan Nabi Muhammad SAW merupakan nikmat serta karunia-Nya kepada seluruh makhluk.  Firman Allah :

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ

“ Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika (Allah) bangkitkan seorang Rasul (Muhammad) di tengah-tengah mereka dari kalangan mereka sendiri yang membacakan ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, mengajarkan kepada mereka Kitab (Al Qur’an) dan Hikmah (Sunnah) padahal mereka sebelumnya berada dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Ali Imran 164)

Sungguh sangat penting menanamkan dalam hati, dengan mendalami semua peristiwa darinya, agar tumbuh cinta kepada Rasulullah semakin besar, karena orang yang selamat tipenya ada dalam Al Qur'an. Firman Allah :

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“Katakanlah,  jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, isteri-isterimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta jihad di jalan-Nya maka tunggulah samapi Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang  fasik.” (QS. At Taubah 24)
Dalam ayat ini jelas persoalannya tidak hanya menyangkut ukuran keimanan tapi penggolongan orang Fasik.

4. Menjadi cerdas dengan sirah Nabi, belajar dari berbagai peristiwa hidupnya Rasulallah bagaimana menempatkan sesuatu pada tempatnya. Selalu berfikir dan bersikap bijak.
misalnya seni menarik hati kepada semua orang yang berinteraksi dengan Beliau bukan saja kepada kawan bahkan lawan sekalipun.
Mengenal beberapa hikmah antara lain:
* Hikmah marhaliah (fase,perkembangan), istilah sekarang fiqhul waqi’.  Rasulullah mengalami masa bertawaf dika’bah dikanan dan kiri penuh berhala, tidak mengangkat sebuah kapak atau memerintahkan untuk mengancurkannya, padahal ada tigaratus enampuluh berhala, kemudian datang waktu yang tepat kepada Rasulallah untuk tidak menerima keberadaan satupun berhala di jazirah Arab, yakni Fathu Makkah dimana Beliau  mengutus Khalid ibnul Walid ke Taif dan beberapa sahabat lain ke tempat yang lain untuk menghancurkan berhala.
Rasulullah  di Makkah selama 13 tahun setelah bi’tsah (diangkat Nabi dan rasul) hidup ditengah kaumnya itu padahal disana ada prillaku perzinahan, yaitu ada tempat khusus berupa tenda berbendera  merah sebagai tanda   tempat zina, Beliau tidak merobohkan satupun tenda itu. Akan tetapi datang suatu masa dimana Rasulullah menegakkan hadd (hukuman) kepada orang yang berzina, kepada wanita Ghamidiyah. Rasulullah berbuat demikian dan demikian sesuai dengan marhalahnya dan ini kita faham karena study sirah-Insya Allah.
Rasulallah pada satu waktu mengadakan perundingan dengan Yahudi di waktu yang lain memeranginya, tidak benar kita sekarang hanya mengambil jalan damai dengan yahudi dengan alasan rasulullah melakukannya, tanpa melihat kondisi saat itu dan perkembangannya.
itulah hikmah bagaimana Rasulullah menahan tangan Beliau dan kapan saat perang.
Rasulullah mengetahui keluarga Yasir (Yasir, sumaiyah dan Ammar) disiksa orang kafir dengan keras hingga menyebabkan Yasir dan sumaiyah gugur. Beliau SAW hanya memberikan kekuatan dan doa, "sabarlah wahai keluarga Yasir sesungguhnya yang dijanjikan pada kalian adalah surga." Beliau SAW tidak mengankat pedang kepada Abu Jahal untuk membalas kematian keduanya, ataupun menyuruh sahabatnya dari pemuda muslim gagah : Zubair bin Awwam atau Saad bin Abu Waqqas untuk membunuh Abu Jahal, Abu Sofyan atau Abu Lahab.
Tetapi bandingkan keadaan berbeda di akhir hidup Beliau SAW mengirim pasukan besar untuk memerangi Yahudi banu Qainuqa gara-gara yahudi membunuh satu orang muslim. setelah orang yahudi membuka aurat muslimah didepan orang ramai di pasar.
Rasulullah juga mengirim pasukan untuk berperang dengan romawi gara-gara mereka membunuh dua orang muslim, padahal Romawi adalah negara adidaya waktu itu.
masing-masing perjanjian berbeda nuansa dan kondisinya begitupun peperangan, perang Badr berbeda dengan perang Uhud.

* Hikmah bertahap dalam tarbiyah (pendidikan), tahapan memberantas kemungkaran, misalnya pengharaman MIRAS dan riba.  Jihad di sabilillah  membutuhkan tahap demi tahap.

* Hikmah jalan pertengahan, adil dan seimbang (wasathiah). Firman Allah:

وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا

"Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang adil dan pilihan." (QS. Al baqarah 143)
wasathiah berarti tidak memberat-beratkan dan tidak menyepelekan.
Alhamdulillah.

Rabu, 13 November 2013

Wajah Penjajah

Wahai Portugis ..
Kamu datang awalnya mengaku turis
Mengais rempah kami dengan wajah sadis
Membuat hati kami teriris

Wahai Belanda ..
Kamu datang dengan muka ganda
Di dalam kuras harta mengaku pembangun di beranda
Hidup kami tak ada lagi canda

Wahai jepang ..
Kebengisanmu jelas terpampang
Ambil semua hasil sawah-ladang
Hingga tubuh kami tinggal tulang

Senin, 11 November 2013

Dari Kegelapan Menuju Cahaya

Lembaran di masa silam
Hidup dalam kegelapan
Terbuai angan dan lamunan
kami.. 'tak tahu tujuan

Lalu Engkau datang berdiri dalam mimbar
Seorang muballilgh juga saudagar
Berlabuh dari gujarat sampai di Pasai
Melambai-lambai senyumnya menambat hati

Ajari kehidupan dalam keyakinan
Bacakan wahyu kalam Tuhan
Tahulah kami  hakekat dan kebenaran
menyingkap kabut malam

Pengorbanan menjadi teladan
Tanpa letih dan bersedih hati
menysongsong fajar kemenangan
Bahagia di sini dan selamat nanti


Minggu, 10 November 2013

Indonesiaku


Bila hari ini
Dirundung kegalauan
Seperti gelapnya malam
Namun cahaya pagi pasti datang

Bangsa yang kucinta
jiwaku ada bersamamu
tak mugkin lari darimu
setia bersamamu dalam sedih dan bahagia

Karena kamu menyimpan potensi
Karunia Alam sungguh mempesona
Lahir darimu pembawa harga diri
Generasi baru itu bermahkota taqwa

Harapan dari sebuah penantian
bawa sinar terangi zaman
Aku ingin tenang dalam mata terpejam
Abadi  yang ada hanya senyuman